Faktor
yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham menurut Weston dan Brigham
(1993:26-27) adalah proyeksi laba per lembar saham saat diperoleh laba, tingkat
resiko dari proyeksi laba, proporsi utang perusahaan terhadap ekuitas, serta
kebijakan pembagian deviden. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan
harga saham adalah kendala eksternal seperti kegiatan perekonomian pada
umumnya, pajak dan keadaan bursa saham. Faktor-faktor lain yaitu kondisi
perusahaan, kendala-kendala eksternal serta kekuatan penawaran dan permintaan
saham di pasar juga dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham.
Harga saham
adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang
mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat
ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar bursa
(pasar sekunder). Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan
saham, harganya semakin naik. Sebaliknya semakin banyak investor yang ingin
menjual atau melepaskan suatu saham, maka harganya semakin bergerak turun. Secara umum semakin baik kinerja keuangan perusahaan
maka semakin banyak keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham, sehingga harga
saham kemungkinan akan naik.
Investor
harus benar-benar menyadari bahwa di samping akan memperoleh keuntungan tidak
menutup kemungkinan mereka akan mengalami kerugian. Keuntungan atau kerugian
tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga
saham. Analisis saham merupakan salah satu tahap
dalam proses investasi yang berarti melakukan analisis terhadap individual atau
sekelompok sekuritas. Analisis yang sering digunakan untuk menilai suatu saham
yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
<<--previous a=""> Next-->>--previous>